Wasiat Pak Noer
Kamis, 29 April 2010
Oleh Edy M. Ya`kub
"Kelak, jika meninggal, beliau ingin jenazahnya dilewatkan Suramadu (Jembatan Surabaya-Madura)," kata Prof dr Syaifuddin Noer, Sp.BP, putra ketiga Raden Panji H.M. Noer (Pak Noer) di rumah duka Jalan Anwari Nomor 11, Surabaya.
Agaknya, mantan Gubernur Jawa Timur yang meninggal dunia dalam usia ke-92 di Rumah Sakit Darmo, Surabaya pada Jumat (16/4/2010) sekitar pukul 08.50 WIB itu, memiliki peran khusus terkait dengan Jembatan Suramadu.
Gubernur Jatim periode 1967-1976 asal Sampang, Madura yang pernah menjadi Duta Besar RI di Prancis itu, sempat melintasi jembatan sepanjang 5.438 meter yang menelan dana sekitar Rp4,5 triliun itu pada 26 Mei lalu.
"Saya bangga, karena jembatan itu adalah mimpi saya sejak saya menjabat pamong di Bangkalan pada tahun 1950-an. Saat itu, saya ingin monopoli sarana transportasi dihapus dari Madura," tutur Pak Noer, waktu itu.
Putra kelahiran Sampang, Madura pada 13 Januari 1918 itu mengemukakan hal itu setelah pertemuan Dewan Pembangunan Madura (DPM) yang dihadiri 11 pengurus DPM di Surabaya pada 1 Juni 2009.
Ketua Dewan Pembina DPM itu merasakan kereta api dan bus yang melintasi Madura saat itu melakukan monopoli, karena itu ia memimpikan adanya jembatan melintasi Selat Madura yang akan mengurangi monopoli itu.
"Penghapusan monopoli itu sempat saya usulkan ke pusat, sehingga pemerintah pusat akhirnya mengizinkan tambahan kapal feri jalur Kamal-Ujung, tapi akhirnya dipindahkan ke Kamal-Perak, karena jalur Ujung itu milik TNI AL yang terbatas waktu penggunaannya," ucapnya.
Masalahnya, kata penerima penghargaan bintang gerilyawan, satya lencana perang kemerdekaan I dan II, tanda kehormatan bintang maha putra utama III, dan "odre national du marite" dari pemerintah Prancis itu, kapal feri itu harus menjalani revisi secara periodik.
"Jadi, jembatan yang menghubungkan Surabaya - Madura merupakan alternatif. Akhirnya, Pak Harto memanggil Pak Habibie yang ada di Jerman untuk kembali ke Indonesia. Saat itu, Pak Habibie menggagas tiga jembatan (tri nusa bima sakti) yakni Jawa-Sumatra, Jawa-Bali, dan Jawa-Madura," ujarnya.
Oleh karena itu, Pak Harto-lah yang mengeluarkan Keppres 55/1990 tentang Suramadu dan Pak Habibie yang menggantikan Pak Harto akhirnya melanjutkan Keppres 55/1990 dengan membuat desain.
Agaknya, wasiat tentang Jembatan Suramadu itu erat kaitannya dengan peran Pak Noer yang pernah menjadi bupati di Bangkalan dan Sampang itu dalam mewujudkan jembatan yang diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 10 Juni 2009.
Bagi Pak Noer yang meninggalkan seorang istri, delapan anak, 21 cucu, dan enam cicit itu, Pak Harto-lah yang mengeluarkan Keppres Suramadu, Pak Habibie yang membuat desain, Bu Megawati yang pertama kali memancangkan tiang pancang, Gus Dur yang melapangkan pembangunannya, dan SBY yang meresmikan.
Namun, mimpi Pak Noer tentang Jembatan Suramadu itu tak semudah membalik tangan, karena para ulama di Madura sempat memprotesnya.
"Pembangunan Jembatan Suramadu memang sempat diprotes para ulama Madura, karena mereka menginginkan Jembatan Suramadu tidak menjadi pintu bagi masuknya kemaksiatan ke Pulau Garam," kata anggota DPM lainnya, HR Ali Badri Z.
Tapi, Pak Noer justru sepakat bahwa pembangunan `yes` dan maksiat `no`, karena itu Pak Noer di akhir hayatnya meminta pengelolaan jembatan dan kawasan industri yang ada di sekitar jembatan tetap melibatkan pemerintah provinsi dan daerah.
"Permintaan itu terkait harapan Pak Noer supaya orang Madura sendiri dapat mengendalikan hal-hal yang tak diinginkan masyarakat Madura," katanya.
Kini, Pak Noer yang menggagas Jembatan Suramadu itu telah berpulang ke Rahmatullah.
"Banyak masyarakat yang kehilangan beliau, karena beliau telah melakukan banyak hal untuk kemajuan masyarakat Madura dan Jawa Timur," kata Ketua Takmir Masjid Raudlah Arrohmah, Bangkalan, KH Imam Buchori Cholil.
Agaknya, pandangan tokoh masyarakat Madura itu tidak berlebihan, karena Pak Noer merupakan sosok pemimpin yang banyak memikirkan masyarakat.
Paling tidak, Jembatan Suramadu dan kebiasaan "turba" (turun ke bawah) untuk menemui masyarakat saat menjadi bupati, gubernur, dan bahkan saat pensiun merupakan "wasiat" Pak Noer bahwa pemimpin harus banyak memikirkan rakyatnya.
Kalangan Bupati, DPRD dan masyarakat di Pulau Garam menghendaki Jembatan Suramadu diberi nama (mengabadikan) nama Mantan Gubernur Jatim tersebut, merupakan wujud kecintaan dan penghormatan atas kedikasi dan prestasi Raden Panji HM Noer.
Kecintaan masyarakat Madura itu juga terwujud tatkala reformasi bergulir, di mana berbondong-bondong daerah memecahkan diri membentuk provinsi atau kabupaten maupun kota baru.
Begitu tokoh masyarakat Madura "latah" ingin memisahkan diri dari Jatim dengan membentuk provinsi baru, hanya Pak Noer-lah yang mampu meredamnya. Saat itu, Pak Noer langsung mengumpulkan tokoh dan ulama Madura dan "memarahi" mereka.
Pak Noer waktu itu berkata "Madura itu selama ini masih disubsidi Jawa (Jatim) dalam hal perekonomian (tergantung). Kalau jadi provinsi sendiri, bisa hidup dari mana?"
Begitu cintanya masyarakat Jatim, khususnya Madura terhadap Pak Noer, sehingga timbul "ungkapan" Gubernur Jatim itu Pak Noer, sedangkan yang gubernur berikutnya adalah yang menggantikannya.
Gubernur Jatim, Soekarwo akan menyampaikan usulan kepada pemerintah pusat, supaya Jembatan Suramadu diberi nama HM Noer.
"Kita kehilangkan tokoh yang meletakkan pondasi pembangunan Jatim. Selamat jalan Pak Noer," ujar Soekarwo yang memerintahkan jajaran Pemprov Jatim mengibarkan bendera Merah Putih setengah tiang.
sumber : kompas
Writer, Muhammad Alvin Zuhri
Print This Page
Perang Cyber Indonesia vs Malaysia
Setelah beberapa minggu perseteruan hacker Indonesia dan Malaysia sempat mereda, perang di dunia maya antara dua negara ini kembali pecah. Sebuah kelompok yang mengatasnamakan Komunitas hacker Sekuritionline.net berhasil membobol beberapa situs milik Malaysia.
Komunitas hacker Sekuritionline.net menyatakan bahwa aksi mereka ini dilakukan karena negara serumpun itu masih sering membajak budaya Indonesia. Hal inilah yang membuat mereka merasa perlu untuk mengingatkan pemerintah Malaysia, dengan cara mengacak-acak situs-situs yang ada dalam wilayah Malaysia.
Dari pantauan Okezone, Senin (1/12/2008), beberapa situs yang berhasil dirusak adalah, www.arasmega.com.my, www.libertycup.com.my, www.fmp.com.my, bendahari.upsi.edu.my, www.lib.usm.edu, dan laiblue.net.
Hampir semua situs yang disambangi oleh komunitas ini meninggalkan pesan pada halaman situs mereka. Pesan yang diikuti gambar logo Komunitas hacker Sekuritionline.net, berisi :
HacKed By Ginto SeKurItioNLine
IndoNeSian HAcker COmmuNity
STop PencuriaN Budaya KAmi atau RasaKan akibatnya!!
MaLingSIal NEgara Bodoh YAng HAnya BISa MembaJak
Sampai saat ini, belum ada perbaikan dari pihak pengelola situs-situs tersebut. Kecuali hanya situs bendahari.upsi.edu.my, yang sudah bisa diakses secara normal. Bahkan saat alamat URL lain terbuka, tampilan yang ada masih terpampang jelas hasil ‘kreasi’ komunitas yang belum jelas identitasnya ini. Bendahari.upsi.edu.my sendiri merupakan kepunyaan bendahara Universiti Pendidikan Sultan Idris (UPSI). Sedangkan beberapa situs seperti www.arasmega.com.my, adalah situs majalah anak-anak, lalu www.libertycup.com.my, situs kejuaran Liberty Cup, serta www.fmp.com.my, merupakan situs yang bergerak di bidang jasa layanan komputer.
Writer, Muhammad Alvin Zuhri
Print This Page
[HOT]Victor Valdes menyerang dan mukul Jose Mourinho
Kiper pemain barcelona Victor Valdes menyerang pelatih Inter Milan Jose Morinho ketika sedang berlari melalukan selebrasi di hadapan penonton.
Preview:
Dasar Special One maunya menang doang .. Mari budayakan main sportif di sepakbola ..
Writer, Muhammad Alvin Zuhri
Print This Page
Preview:
Dasar Special One maunya menang doang .. Mari budayakan main sportif di sepakbola ..
Writer, Muhammad Alvin Zuhri
Print This Page
Aceng, Gitaris Tanpa Tangan
Aceng Gitaris Tanpa Tangan dan bisa mengendarai sepeda motor dan juga mobil; Tanpa tangan bukan berarti tak berkemampuan. Alfenta Aceng Dani Setiawan (30) membuktikan hal itu. Mulai dari menyetir mobil, main gitar, drum, merokok dan apa saja dilakukan dengan kaki. Semua aktivitas dilakukannya seperti manusia normal.
Untuk menyetir mobil misalnya, mulai dari membuka pintu, menginjak pedal, memutar kunci, memasukkan gigi porsneling, memegang kemudi, seluruhnya dilakukan dengan kaki. Sungguh menakjubkan. Kemampuan menyetir mobil, Aceng kuasai sejak tahun 2002, setelah sebulan belajar. Jarak menyetir terjauh yang pernah dilaluinya hingga kini adalah dari Solo menuju Wonosobo, Jawa Tengah.
Namun, kemampuannya ini tak membuat pria beranak satu ini dengan mudah mendapatkan Surat Ijin Mengemudi atau SIM. Namun, justru motivasi untuk mendapat SIM itulah yang membuatnya ingin mencetak rekor. Di daerahnya, acing juga dikenal sebagai seniman. Main drum. Bahkan sambil menyanyikan lagu Radja, kedua kakinya memetik gitar. Dengan lincah kaki kirinya memainkan grip, sementara kaki kanannya memainkan melodi.
Artinya, keterbatasan tidak akan menghalangi seseorang untuk berkreasi dan hidup mandiri. Keterbatasan hanyalah sebuah hambatan sesaat.
WALAUPUN tidak memiliki dua tangan sejak lahir, Aceng Dani Setyawan (35), mempunyai keahlian yang jarang dimiliki oleh orang biasa. Keahlian bapak satu anak dari Dusun Sayangan, Kelurahan Wonoroto, Kecamatan Watumalang, Wonosobo itu, diperolehnya secara otodidak.
Ia bisa memainkan sejumlah alat musik seperti gitar, drum, keybord dan lainnya, tanpa menggunakan tangan. Semuanya dilakukan dengan kedua kakinya.
Keahlian lainnya ia bisa mengendarai sepeda motor dan juga mobil.
Keahlian tersebut telah berkali- kali ditunjukkan pria kelahiran Punthuk, Kecamatan Wonosobo itu. Kini ia akan kembali menunjukkan kemampuannya dengan mengendarai mobil dari Wonosobo ke Istana Negara di Jakarta.
Tak tanggung-tanggung jarak yang akan ditempuh sekitar 850 km. Rute yang akan dilalui adalah Wonosobo, Borobudur, Jawa Barat, Banten dan Jakarta.
"Kegiatan ini akan saya laksanakan pertengahan Agustus tahun ini dan rencananya akan memecahkan rekor Muri. Kegiatan ini didukung oleh sponsor dan pemkab. Jarak yang akan ditempuh sekitar 850 km, melalui empat provinsi, 36 kabupaten dan 38 kota. Saya akan mengendarai mobil dengan kedua kaki saya karena tidak memiliki dua tangan, " kata Aceng ketika ditemui Wawasan di pendapa kabupaten, kemarin (13/8).
Rencananya, di setiap kota yang dilintasi, Aceng akan berhenti dan menunjukkan kemahirannya dalam memainkan alat musik. Aceng mengaku optimis karena selama ini ia terus berlatih dengan baik.
Otodidak
"Kemampuan bermain musik dan menyetir mobil saya peroleh secara otodidak. Saya siap mengendarai mobil dari Wonosobo-Jakarta, Karena tahun 2006 lalu saya sudah mencoba menyetir mobil dari Wonosobo- Solo pulang pergi. Mobil yang digunakan mobil biasa, bukan yang khusus untuk orang cacat," ujarnya.
Menurut suami Ny Irawati ini, walaupun tidak memiliki dua tangan ia tidak akan mengalami kesulitan mengendarai mobil. Teknisnya, kaki kanan akan memegang setir dan persneleng. Sedang kaki kirinya khusus memegang peralatan kendaraan yang ada di bawah, seperti gas, rem dan kopling.
Aceng mengaku apa yang dilakukannya untuk menunjukkan kepada publik bahwa orang defabel atau cacat fisik mempunyai keahlian. Ia berharap kaum defabel tidak harus tersingkir dan bisa hidup dengan masyarakat umum. Ia bertekad melalui kerja nyata bisa menaikan harkat para penyandang cacat.
Writer, Muhammad Alvin Zuhri
Print This Page
Barcelona Siap Balikkan Keadaan saat Menjamu Inter
Rabu, 28 April 2010
BARCELONA - Ambisi Barcelona mempertahankan trofi Liga Champions terancam buyar. Kekalahan 1-3 oleh Inter Milan pada leg pertama semifinal pekan lalu menjadi handicap bagi Barca. Memang, peluang lolos masih terbuka. Tapi, Lionel Messi dkk harus membalikkan keadaan saat menjamu Inter di Nou Camp dini hari nanti (siaran langsung RCTI pukul 01.20 WIB).
Menang saja tak cukup. Barca harus menang besar, minimal dua gol tanpa balas. Caranya, tim besutan pelatih Josep Guardiola itu harus tampil ofensif. Di sisi lain, Inter berada di atas angin. Nerazzurri -julukan Inter- hanya butuh hasil imbang untuk menggenggam tiket final.
"Kami harus tetap menekan. Yang paling penting, kami harus bermain dengan gaya kami sendiri. Mereka pasti akan balik menekan seperti pekan lalu, tapi kami akan berkonsentrasi pada permainan kami sendiri," tegas tukang gedor Barca Zlatan Ibrahimovic seperti dikutip AFP.
Pemain yang musim lalu berkostum Inter itu menambahkan, timnya kalah bukan karena pelatih Inter Jose Mourinho berhasil memanfaatkan kelemahan mereka. Tapi, Barca memang tidak tampil dengan performa terbaik. "Kami tidak akan tampil seperti di leg pertama karena performa macam itulah yang membuat kami kalah," tegas Ibra, sapaan akrab Ibrahimovic.
Ya, pada leg pertama di Giuseppe Meazza pekan lalu, memang tampak dua gaya yang sangat berlawanan di lapangan. Permainan Barca yang bebas dan mengalir berhadapan dengan strategi penuh kontrol yang diperagakan Inter. Para pemain Nerazzurri sangat ketat menjaga bola dan berani main keras. Jika Barca tidak mengubah strategi, mereka harus siap dipermalukan di kandang sendiri.
Tapi, kemungkinan itu dibantah Ibrahimovic. "Fans pasti ingat berapa gol yang kami cetak dalam dua laga kandang terakhir di Liga Champions. Melawan Stuttgart, kami mencetak empat gol. Lawan Arsenal juga empat. Kami adalah tim yang mencetak banyak gol jika itu yang dibutuhkan untuk menembus final," kata striker jangkung asal Swedia tersebut.
Kabar bagus bagi Barca, sang lawan terancam kehilangan Wesley Sneijder. Itu sangat fatal. Sebab, gelandang serang asal Belanda itulah yang menjadi otak serangan Inter di leg pertama. Selain itu, Dejan Stankovic yang biasanya menggantikan Sneijder tidak bisa tampil akibat akumulasi kartu.
Hingga kemarin, belum ada kepastian Sneijder turun atau tidak. Beberapa sumber di Italia mengklaim bahwa mantan pemain Real Madrid tersebut sudah fit. Tapi, kubu Inter belum mengeluarkan rilis resmi.
Sebaliknya, Barca kehilangan bek tengah Carles Puyol yang kena akumulasi kartu. Namun, kubu Inter yakin bahwa hal itu tidak akan mereduksi kekuatan Barca. Pelatih Jose Mourinho meminta anak buahnya tetap fokus meski telah mengantongi kemenangan 3-1 di leg pertama.
"Semua bisa terjadi di leg kedua," ucap Mourinho seperti dilansir Reuters. "Kami bisa saja pergi ke Nou Camp dan menang. Bisa juga kalah tapi tetap lolos. Mungkin juga kami kalah dan tersingkir dari turnamen. Sebelum leg pertama, saya bilang peluang kami fifty-fifty. Sekarang? Tetap fifty-fifty," kata pelatih yang menyebut dirinya The Special One itu.
"Perjuangan kami bakal sangat berat. Kami menghadapi tim terkuat di dunia," ujar kapten Inter Javier Zanetti kepada Corriere dello Sport. "Kami harus menampilkan permainan yang luar biasa, tidak sekadar bagus. Saya yakin performa Barca akan sangat berbeda dengan leg pertama. Kami tidak boleh membuat kesalahan," lanjutnya.
Writer, Muhammad Alvin Zuhri
Print This Page
Menang saja tak cukup. Barca harus menang besar, minimal dua gol tanpa balas. Caranya, tim besutan pelatih Josep Guardiola itu harus tampil ofensif. Di sisi lain, Inter berada di atas angin. Nerazzurri -julukan Inter- hanya butuh hasil imbang untuk menggenggam tiket final.
"Kami harus tetap menekan. Yang paling penting, kami harus bermain dengan gaya kami sendiri. Mereka pasti akan balik menekan seperti pekan lalu, tapi kami akan berkonsentrasi pada permainan kami sendiri," tegas tukang gedor Barca Zlatan Ibrahimovic seperti dikutip AFP.
Pemain yang musim lalu berkostum Inter itu menambahkan, timnya kalah bukan karena pelatih Inter Jose Mourinho berhasil memanfaatkan kelemahan mereka. Tapi, Barca memang tidak tampil dengan performa terbaik. "Kami tidak akan tampil seperti di leg pertama karena performa macam itulah yang membuat kami kalah," tegas Ibra, sapaan akrab Ibrahimovic.
Ya, pada leg pertama di Giuseppe Meazza pekan lalu, memang tampak dua gaya yang sangat berlawanan di lapangan. Permainan Barca yang bebas dan mengalir berhadapan dengan strategi penuh kontrol yang diperagakan Inter. Para pemain Nerazzurri sangat ketat menjaga bola dan berani main keras. Jika Barca tidak mengubah strategi, mereka harus siap dipermalukan di kandang sendiri.
Tapi, kemungkinan itu dibantah Ibrahimovic. "Fans pasti ingat berapa gol yang kami cetak dalam dua laga kandang terakhir di Liga Champions. Melawan Stuttgart, kami mencetak empat gol. Lawan Arsenal juga empat. Kami adalah tim yang mencetak banyak gol jika itu yang dibutuhkan untuk menembus final," kata striker jangkung asal Swedia tersebut.
Kabar bagus bagi Barca, sang lawan terancam kehilangan Wesley Sneijder. Itu sangat fatal. Sebab, gelandang serang asal Belanda itulah yang menjadi otak serangan Inter di leg pertama. Selain itu, Dejan Stankovic yang biasanya menggantikan Sneijder tidak bisa tampil akibat akumulasi kartu.
Hingga kemarin, belum ada kepastian Sneijder turun atau tidak. Beberapa sumber di Italia mengklaim bahwa mantan pemain Real Madrid tersebut sudah fit. Tapi, kubu Inter belum mengeluarkan rilis resmi.
Sebaliknya, Barca kehilangan bek tengah Carles Puyol yang kena akumulasi kartu. Namun, kubu Inter yakin bahwa hal itu tidak akan mereduksi kekuatan Barca. Pelatih Jose Mourinho meminta anak buahnya tetap fokus meski telah mengantongi kemenangan 3-1 di leg pertama.
"Semua bisa terjadi di leg kedua," ucap Mourinho seperti dilansir Reuters. "Kami bisa saja pergi ke Nou Camp dan menang. Bisa juga kalah tapi tetap lolos. Mungkin juga kami kalah dan tersingkir dari turnamen. Sebelum leg pertama, saya bilang peluang kami fifty-fifty. Sekarang? Tetap fifty-fifty," kata pelatih yang menyebut dirinya The Special One itu.
"Perjuangan kami bakal sangat berat. Kami menghadapi tim terkuat di dunia," ujar kapten Inter Javier Zanetti kepada Corriere dello Sport. "Kami harus menampilkan permainan yang luar biasa, tidak sekadar bagus. Saya yakin performa Barca akan sangat berbeda dengan leg pertama. Kami tidak boleh membuat kesalahan," lanjutnya.
Writer, Muhammad Alvin Zuhri
Print This Page
Orang Indonesia Jadi Pahlawan di Korea
Di tengah duka bangsa Korea yang masih sangat dalam terasa akibat tenggelamnya kapal perang Cheonan yang menewaskan 46 prajurit angkatan laut, nama Indonesia harum dipuji di negeri ginseng itu.
Ada orang Indonesia yang dipandang sebagai pahlawan dan pemberi inspirasi dalam musibah yang menggetarkan hati dan meningkatkan ketegangan di semenanjung Korea tersebut. Penghargaan terhadap orang Indonesia itu disampaikan pejabat dan media setempat.Pada 26 Maret 2010 sebuah Korvet Angkatan Laut dengan 104 awak kapal sedang patroli rutin di perairan dekat perbatasan Korea Selatan dan Korea Utara. Tiba-tiba saja terjadi ledakan dahsyat di buritan. Mesin perang itu nyaris terbelah dua dan tenggelam.
Saat itu pukul 21:00 waktu setempat. Tempat di Laut Kuning, dekat Kepulauan Baengyeong. Malam mulai gelap ketika operasi penyelamatan dilakukan oleh penjaga pantai dibantu oleh nelayan pencari ikan yang kebetulan berada di sekitar lokasi. Mereka berhasil menyelamatkan 58 orang. Yang lainnya tewas dan menghilang.
Salah satu kapal nelayan yang ikut dalam operasi pencarian dan penyelamatan adalah kapal ikan Geumyang No.98. Di kapal ikan itu ada Lambang Nurcahyo (36) dan Yusuf Harefa (35), dua pelaut Indonesia. Bersama lima pelaut Korea Selatan, awak Geumyang terlibat dalam aksi heroik penyelamatan di laut bebas, gelap dan berbahaya.
Malang tak bisa diraih, untung tak bisa ditolak. Kapal ikan Geumyang di tengah aksi penyelamatan bertabrakan dengan kapal kargo Kamboja. Seluruh awaknya ikut tenggelam.
Jenazah Lambang Nurcahyo, bapak dua anak, ditemukan beberapa hari kemudian. Namun si lajang Yusuf Harefa hingga kini masih hilang. Upaya kemanusiaan pelaut Indonesia itu diakui dan dihormati bangsa Korea yang tengah berkabung. Mereka wafat dalam upaya mulia.
Surat kabar Korea Times hari Kamis (22/4) memuji Nurcahyo dan Harefa. Dalam tajuk rencana berjudul "Indonesian heroes", Korea Times menulis bahwa "Seperti para pelaut AL yang gugur itu, para nelayan Geumyang itu juga merupakan pahlawan-pahlawan yang telah mengambil risiko nyawa mereka untuk menyelamatkan korban-korban Cheonan?.
Pemerintah Korea Selatan berjanji memberikan santunan baik kepada awak kapal Korsel maupun Indonesia. Menteri Luar Negeri Yu Mung-hwan menyampaikan simpati dan telah menulis surat sehubungan dengan tragedi tersebut kepada keluarga Nurcahyo dan Harefa.
"Kami menghargai jasa-jasa kedua pelaut Indonesia yang tewas dalam insiden tersebut. Kami sungguh menyesalkan telah terjadinya peristiwa ini," kata Yu Mung-hwan.
Writer, Muhammad Alvin Zuhri
Print This Page
Ada orang Indonesia yang dipandang sebagai pahlawan dan pemberi inspirasi dalam musibah yang menggetarkan hati dan meningkatkan ketegangan di semenanjung Korea tersebut. Penghargaan terhadap orang Indonesia itu disampaikan pejabat dan media setempat.Pada 26 Maret 2010 sebuah Korvet Angkatan Laut dengan 104 awak kapal sedang patroli rutin di perairan dekat perbatasan Korea Selatan dan Korea Utara. Tiba-tiba saja terjadi ledakan dahsyat di buritan. Mesin perang itu nyaris terbelah dua dan tenggelam.
Saat itu pukul 21:00 waktu setempat. Tempat di Laut Kuning, dekat Kepulauan Baengyeong. Malam mulai gelap ketika operasi penyelamatan dilakukan oleh penjaga pantai dibantu oleh nelayan pencari ikan yang kebetulan berada di sekitar lokasi. Mereka berhasil menyelamatkan 58 orang. Yang lainnya tewas dan menghilang.
Salah satu kapal nelayan yang ikut dalam operasi pencarian dan penyelamatan adalah kapal ikan Geumyang No.98. Di kapal ikan itu ada Lambang Nurcahyo (36) dan Yusuf Harefa (35), dua pelaut Indonesia. Bersama lima pelaut Korea Selatan, awak Geumyang terlibat dalam aksi heroik penyelamatan di laut bebas, gelap dan berbahaya.
Malang tak bisa diraih, untung tak bisa ditolak. Kapal ikan Geumyang di tengah aksi penyelamatan bertabrakan dengan kapal kargo Kamboja. Seluruh awaknya ikut tenggelam.
Jenazah Lambang Nurcahyo, bapak dua anak, ditemukan beberapa hari kemudian. Namun si lajang Yusuf Harefa hingga kini masih hilang. Upaya kemanusiaan pelaut Indonesia itu diakui dan dihormati bangsa Korea yang tengah berkabung. Mereka wafat dalam upaya mulia.
Surat kabar Korea Times hari Kamis (22/4) memuji Nurcahyo dan Harefa. Dalam tajuk rencana berjudul "Indonesian heroes", Korea Times menulis bahwa "Seperti para pelaut AL yang gugur itu, para nelayan Geumyang itu juga merupakan pahlawan-pahlawan yang telah mengambil risiko nyawa mereka untuk menyelamatkan korban-korban Cheonan?.
Pemerintah Korea Selatan berjanji memberikan santunan baik kepada awak kapal Korsel maupun Indonesia. Menteri Luar Negeri Yu Mung-hwan menyampaikan simpati dan telah menulis surat sehubungan dengan tragedi tersebut kepada keluarga Nurcahyo dan Harefa.
"Kami menghargai jasa-jasa kedua pelaut Indonesia yang tewas dalam insiden tersebut. Kami sungguh menyesalkan telah terjadinya peristiwa ini," kata Yu Mung-hwan.
Writer, Muhammad Alvin Zuhri
Print This Page
Langganan:
Postingan (Atom)