"Perisitiwanya memang jauh di Amerika, tapi umat Islam di mana pun, termasuk Indonesia tidak akan rela kitab sucinya dibakar. Jika pemerintah tidak mengantisipasi dikhawatirkan akan muncul sentiment-sentimen agama yang merusak keharmonisan kehidupan beragama," kata Habib Zein dalam siaran pers yang diterima detikcom.
Menanggapi permintaan tersebut, Luthfi Hasan Ishaaq mengatakan pihaknya sudah membicarakan hal itu dengan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa maupun Presiden SBY. "Mudah-mudahan pemerintah Indonesia segera merespons-nya, dan mendesak pemerintah AS untuk mencegah tindakan provokasi seperti itu," jelas Luthfi.
Kepada pemerintah AS, Lutfhi mengingatkan, tindakan provokasi seperti itu justru akan semakin meningkatkan sentimen anti-AS di berbagai belahan dunia. Karena itu sebisa mungkin pemerintah AS harus mencegah agar tindakan kurang terpuji itu tidak dilakukan warganya.
Dan kepada umat Islam, baik PKS maupun Rabithah Alawiyah mengimbau untuk menjaga suasana tetap tenang dan tidak melakukan tindakan sendiri-sendiri yang kontraproduktif. Namun, sebaliknya pemerintah harus menunjukkan sikap yang serius dalam mendesak pemerintah AS untuk mencegah rencana tersebut.
Selain mendiskusikan soal rencana pembakaran Al Quran tersebut, pertemuan pimpinan PKS dan pengurus Rabithah Alawiyah juga mendiskusikan beragam hal yang berkaitan dengan kerjasama untuk meningkatkan kualitas umat Islam. Rabithah Alawiyah sebagai ormas berharap PKS dapat menampung dan memperjuangkan aspirasi umat.
Sebaliknya, Presiden PKS juga mempersilakan Rabithah Alawiyah memanfaatkan PKS untuk menyalurkan aspirasi yang berkaitan dengan keumatan. "Capaian-capaian politik yang kami peroleh langsung atau tidak ada peran Rabithah Alawiyah di dalamnya. Jadi silakan manfaatkan kami untuk kepentingan umat,"
Sumber : http://www.detiknews.com/read/2010/09/07/195808/1437229/10/pemerintah-ri-diminta-desak-as-cegah-rencana-pembakaran-al-quran?n991102605
Writer, Muhammad Alvin Zuhri
Print This Page